Koenig dan Vasily |
Pada bulan Oktober 1942, pasukan Jerman telah berhasil menguasai 90% kota Stalingrad yang sudah menjadi puing akibat tembakan artileri kedua belah pihak. Tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, suatu pertempuran yang begitu didominasi oleh para snipers. Disini para serdadu kedua belah pihak saling tembak, menggali terowongan, lari dan sembunyi diantara puing-puing bangunan yang kini menjadi surganya bagi para snipers. Oleh para serdadu Jerman perang semacam ini dinamakan “Rattenkrieg” atau the “War of Rats” (Perang Tikus).
Vasily yang sebelumnya seorang gembala sederhana dari pegunungan Ural menjadi top sniper Rusia di Stalingrad. Dalam 10 hari pertama ia berhasil menembak mati 40 tentara Jerman dan pada waktu rekornya mulai mendekati 100 orang, ia digunakan oleh team propaganda Rusia yang memerlukan kisah heroik guna membangkitkan kembali semangat juang rakyatnya dan menjatuhkan moril tentara Jerman. Menanggapi propaganda Rusia ini, Jerman menerbangkan khusus “Super Sniper” nya dari Berlin ke Stalingrad untuk menghabisi Vasily .
Dari keterangan seorang tawanan Jerman, diketahui bahwa super sniper ini bernama Mayor Koenig, komandan sekolah sniper Zossen. Jerman memang sengaja membuat propaganda tandingan, bahwa Vasily sebentar lagi akan dihabisi oleh super sniper mereka (perang propaganda). Dengan berita kedatangan super sniper Jerman ini, Vasily dan Nikolay Kulikov (pengamatnya) diberi tugas khusus untuk mencari Mayor Koenig.
Untuk menemukan dan membedakan Mayor Koenig dari snipers Jerman lain yang beroperasi di kota Stalingrad,Vasily harus mengetahui kebiasaan, gaya menembak dan cara kamuflase sniper Jerman ini. Berhari-hari sudah observasi mereka untuk menemukan dimana Mayor Koenig beroperasi tidak membuahkan hasil; kemungkinan besar ia sering berpindah tempat guna mencari Vasily . Titik terang tiba ketika mereka mendapat berita duka atas gugurnya Morosov dan terlukanya Sheykin; kedua sniper berpengalaman ini sebelumnya sudah sering memenangkan duel dengan para sniper Jerman .
Kini sudah dapat dipastikan kalau mereka ditembak oleh seorang super sniper. Vasily, Nikolay dan Commisar Danilov (seorang perwira politik dan propaganda) yang hendak menyaksikan langsung duel bersejarah top sniper kedua negara ini, segera bergegas menuju ke posisi dimana kemarin kedua sniper Rusia tertembak.
Setelah 3 hari terus menerus mengawasi lokasi tersebut, tiba-tiba Commisar Danilov berkata : Nah, itu dia! akan kutunjukkan tempatnya padamu! Tak sampai 1 detik Danilov yang dengan ceroboh mengangkat sedikit tubuhnya dari parit persembunyiannya dan Dar! ia langsung roboh dan terluka. Sniper Jerman itu sengaja menembak tanpa membunuhnya, suatu tembakan yang hanya dapat dilakukan oleh sniper yang sangat berpengalaman (jarak 450 m).
Si Jerman sengaja memancing mereka dengan menggunakan helm Jerman yang digerakkan dari jauh dan Danilov pun tertipu. Tetapi dengan tembakan tadi, Vasily mendapat gambaran bahwa arah tembakan itu kira-kira dari muka posisi mereka. Disebelah kanan terdapat sebuah tank rusak, disebelah kiri ada bunker kecil sedangkan diantaranya terbentang tanah lapang dimana terdapat setumpukan puing dan selembar pelat besi karatan yang sudah lama tergeletak disana.
Tapi dimanakah ia bersembunyi ?
Kemudian Vasily berusaha keras membayangkan dirinya menjadi sniper Jerman itu. Ia sampai pada kesimpulan bahwa yang diperlukannya adalah menggali sebuah lubang….rupanya vasilly sudah mencurigai bahwa tempat bersembunyi si Jerman adalah dibawah pelat besi tersebut secara diam-diam dan ini dapat dilakukan tanpa terlihat pihak Rusia pada malam hari.
Untuk memastikan dugaan ini, ia memasang sebuah sarung tangan pada sepotong papan dan perlahan-lahan menaikkannya, Dar! Si Jerman terpancing untuk menembak sarang tangan itu. Dari lubang peluru pada sarung tangan ini, diketahui pasti bahwa sniper jerman itu bersembunyi dibawah pelat besi. Yang kini jadi pertanyaan, bagaimana caranya memancing kepala si Jerman ini keluar dan tidak ada gunanya memancingnya secara langsung.
Kini Vasily yakin akan sifat ini orang ini, si Jerman tak akan meninggalkan posisinya yang sangat menguntungkan ini. Waktu malam tiba, Vasily dan Nikolay dengan hati-hati berpindah tempat dan waktu matahari terbit, Nikolay sengaja membuang tembakan sembarangan untuk menarik perhatian si Jerman. Kemudian mereka menunggu sampai siang hari dimana sinar matahari menyinari posisi si Jerman.
Waktu mereka melihat kilauan kecil dibawah pelat besi tersebut, Vasily bertanya : telescope kah itu? tanpa menjawab perlahan-lahan Nikolay menaikkan helmnya dengan sebatang kayu. Dar! helm itu bolong tertembak, dengan gaya seorang aktor profesional Nikolay langsung muncul sekejab sambil berteriak.
Si Jerman mengira ia berhasil menembak Vasily yang telah diburunya selama 4 hari dan mengangkat sedikit kepalanya dari bawah pelat tersebut. Dar! ia langsung roboh oleh tembakan Vasily. Sebenarnya masih ada 9 orang lagi top sniper Rusia yang berada diatas rekor Vasily Zaitsev. Seperti halnya Vasily Zaitsev mereka semua juga mendapat tanda jasa ”Order of Lenin” yang merupakan tanda jasa tertinggi Uni Soviet saat itu.
Para senapan sniper Rusia menggunakan 2 jenis sebagai berikut :
- Mosin Nagant M1891/30 bolt action kaliber 7,62 mm yang dilengkapi dengan telescope dengan pembesaran 3,5X atau 4X. Vasily Zaitsev menggunakan senapan ini.
- Tokarev SVT40 semi automatic action kaliber 7,62 mm yang dilengkapi dengan telescope dengan pembesaran 3,5X atau 4X. Nikolay Yakovlevich Ilyin (496 orang) dan Lyudmila Pavlichenko (309 orang) menggunakan senapan ini. Kisah kepahlawan Vasily Zaitsev kemudian banyak ditulis dalam berbagai novel antara lain ”Stalingrad”, ”War of The Rats” dan ”Enemy at The Gate” yang kemudian diangkat kelayar perak menjadi film.