Dalam mencermati perjalanan sejarah, kita tentu harus menilainya dengan keadaan di masa itu sendiri. adalah fakta yang tidak terbantahkan bahwa Muslim Bosnia, dan juga banyak Muslim lainnya di masa Perang Dunia II bersekutu dengan Nazi Jerman. Jumlah pasukan Muslim yang bergabung dengan Nazi cukup banyak: sekitar 5.000 orang Arab, 2.000 Muslim India, 40.000 Muslim Bosnia dan Sandzak, 30.000 Muslim Albania, 75.000 Muslim Kaukasus Utara, 40.000 Muslim Tartar Volga, 180.000 Muslim Turki, 20.000 Muslim Tatar Krim, dan juga 200.000 Muslim Soviet dimana yang terakhir ini bertugas sebagai tenaga pembantu dalam berbagai pekerjaan kasar dalam Wermacht atau angkatan perang Nazi Jerman (baca: Legiun Muslim Hitler; N. Hidayat; Nilia Pustaka, 2007)
Bahkan ada juga orang Indonesia yang menjadi bagian dari tentara Nazi Jerman (meskipun tidak diketahui apakah dia muslim atau bukan). Walau sejarah Indonesia tidak banyak membuka diri terhadap jasa Nazi Jerman atas perang kemerdekaan Indonesia, namun jasa pasukannya Adolf Hitler ini bagaimana pun ada. Ini fakta : Salah satu instruktur pertama badan intelijen resmi Indonesia adalah seorang perwira U-Boat Nazi Jerman yang mendarat di Jawa. Kolonel Zulkifli Lubis, bapak intelijen Indonesia, dilatih olehnya.
Bukan itu saja, di Indonesia pun pernah berdiri partai yang mengekor partai Nazi, walau tidak mendapat sambutan meriah kala itu (baca: Orang Nazi dan Partai Nazi di Indonesia: Kaum Pergerakan Menyambut Fasisme; Wilson; Komunitas Bambu, 2008)
Dalam Jihad Afghan, para Mujahidin pun juga bersekutu dengan CIA bukan? Bahkan Ahmad Shah Masood pun ternyata pernah menjadi kaki-tangan dari CIA, seperti halnya Gulbuddin Hekmatyar, Rassul Sayyaf, dan lainnya. Dan seorang Usamah bin Laden pun pernah dipelihara CIA. Beberapa bulan sebelum kejadian 911, Usamah sakit dan dirawat di Pakistan. Kepala CIA Timur Jauh dan Kepala Intelijen Pakistan menjenguknya. Ini merupakan salah satu fakta jika peristiwa 911-WTC merupakan insider job.
Dalam Perang Dunia II, Mufti Palestina AlHusayni memang bersekutu dengan Nazi dan kawan baik dari Adolf Hitler. Mereka di kala itu saling memanfaatkan. Sejarah sekarang, dengan berbagai dokumennya yang telah dideclassified-kan, telah membongkar fakta jika segala 'kebuasan' Nazi Jerman dalam Perang Dunia II ternyata didukung penuh dengan dana amat besar dari Rockefeller dan kakek George Walker Bush, dua keluarga berpengaruh Yahudi Dunia. Al-Husayni tentu saat itu, sepertinya, tidak tahu akan fakta jika Hitler pun tengah diperalat Yahudi
Dan tentang permusuhan Yahudi terhadap umat Islam, itu bersifat abadi hingga akhir zaman. Jadi, bukan karena Muslim Bosnia sekutu Nazi Jerman yang menyebabkan itu, tapi karena Yahudi adalah tentaranya Dajjal dan Muslim adalah tentaranya Muhammad SAW.
Dalam hubungannya dengan Nazi, puluhan ribu Muslim Bosnia direkrut Hitler dan dikelompokkan ke dalam Brigade Handjar atau yang resminya bernama 13. Waffen Gebirgs Division de SS ‘Handschar’ (kroatische Nr.1). Ini legiun Muslim Bosnia pertama yang direkrut di akhir tahun 1943.
Unit artileri dari Divisi Gunung SS ke-13 'Handschar' sedang beraksi |
Pada Juli 1944, dibentuk Legiun Muslim Bosnia kedua bernama 23. Waffen Gebirgs Division der SS ‘Kama’ (kroatische Nr.2) atau Brigade Kama. Kedua legiun atau brigade ini akhirnya digabungkan Himmler menjadi satu kesatuan yakni IX. Waffen-Gebirgs Korps der SS (kroatisches). Pasukan ini menderita kekalahan mengikuti kekalahan pasukan induknya, Nazi-Jerman, dan menyerah kepada pasukan Inggris di Saint Veit de Glan di Austria, 12 Mei 1945.
Siapakah Imam Al-Husayni? Dia adalah seorang Mufti Besar Palestina sejak 1921 hingga 1948. Keturunan Klan Husayni ini sangat keras menentang rencana perpindahan kaum Yahudi yang terserak di seluruh dunia ke Palestina, sebagaimana mandat dari Kongres Zionis Internasional I di Basel, Swiss, tahun 1897. Sebab itu, Inggris yang mendukung penuh rencana Zionis Yahudi itu memburunya. Pada tahun 1941 Husayni bertemu empat mata dengan Adolf Hitler. Hitler terkagum-kagum padanya.
Seperti yang sudah disinggung banyak literatur. Adolf Hitler dengan keyakinan rasialnya meyakini jika bangsa Aryan merupakan jenis manusia unggul yang berasal dari ras Romawi kuno yang perkasa, tinggi besar, berkulit putih, rambut jagung, dan mata yang biru bersinar. Melihat sosok Husayni yang tinggi besar, berkulit putih, berambut jagung, dengan mata yang biru bercahaya, Hitler terpesona dan menduga kuat jika Husayni masih satu keturunan dengan bangsa Romawi, nenek moyang ras Aryan.
Sebab itu Adolf Hitler sangat menghormati Husayni. Apalagi kepentingan politik keduanya dalam hal permasalahan Yahudi dunia sama. Husayni memusuhi Yahudi karena ingin mempertahankan tanah suci Palestina, sedangkan Hitler memusuhi Yahudi karena dendam sejarah dan juga pandangan politik rasialnya. Keduanya pun bersekutu.
Seragam prajurit Handschar |
Dalam perang hal tersebut sangat dimungkinkan. Kepentingan bersama bisa menyatukan dua kelompok yang sepertinya tidak mungkin disatukan. Mungkin lebih kurang sama seperti fakta politik di negeri ini sekarang, dimana kelompok Islam Liberal dan NeoLib (plus kelompok kuffar palangis) ternyata bisa didukung “kelompok Islam literal berjenggot”. Semua itu bisa dimungkinkan karena kesamaan kepentingan yang bernama: Kekuasaan. Kita tahu jika yang namanya “Kekuasaan” sekarang ini memiliki arti sebagai “Boleh merampok uang umat sebanyak mungkin dengan resmi dan legal”. Itu saja.
Sumber :
www.eramuslim.com
www.forum.axishistory.com
www.muslim-x.livejournal.com
www.upload.wikimedia.org
www.waffen-ss-combattants.fr
www.ausairpower.net