Para perwira tinggi SS yang menjadi sasaran utama target pembunuhan Inggris |
Pemerintah Inggris pada tanggal 8 Februari 2002 mengeluarkan sejumlah dokumen rahasia dari zaman Perang Dunia II. Salah satu dokumen yang dibuka itu menyebutkan bahwa militer Inggris pernah merencanakan pembantaian terhadap para perwira senior Nazi Jerman.
Para pejabat di Special Operations Executive (SOE) pernah membahas cara untuk membunuh para perwira kelas atas dari unit SS dan Gestapo, polisi rahasia Jerman, pada 1943.
Rencana ini kemudian ditangguhkan karena Nazi kemudian mencium rencana pembunuhan tersebut dan melakukan balas dendam dengan membantai rakyat sipil setiap kali mereka mengendus adanya rencana pembantaian para perwiranya.
Dokumen yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Publik itu menunjukkan bahwa pembantaian ini akan dilakukan secara serentak di seluruh kawasan sekutu yang dikuasai Jerman. Hal ini untuk memaksimalkan akibat yang akan diderita Nazi.
Salah seorang agen yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa rencana ini sudah hampir terlaksana. "Tampaknya, sebagai permulaan, bulan ini akan dideklarasikan sebagai bulan eksekusi," demikian tertera dalam memo tersebut. "Harus ada waktu yang cukup untuk melakukan persiapan, untuk melakukan distribusi senjata yang cocok, dan untuk mengirimkan peringatan kematian."
"Sangat baik kalau bulan September atau Oktober dipilih sebagai bulan eksekusi. Hal ini akan menjadi peringatan bagi Jerman di malam musim dingin yang gelap dan panjang," tulis agen SOE. SOE dibentuk oleh Perdana Menteri Inggris Winston Churchill untuk "membakar Eropa" lewat sabotase, subversi, dan pemberontakan. Badan ini akhirnya memilih Oktober 1943 sebagai bulan pembantaian.
Pembantaian ini rencananya akan dilakukan oleh para agen yang telah berada di dalam wilayah kekuasaan Jerman atau yang diturunkan lewat udara. Mereka dipersenjatai dengan pistol dengan peredam suara tercangih.
Namun, rencana matang ini dibatalkan di detik-detik terakhir. Pasalnya di Yugoslavia, Nazi membantai sekitar 6.000 penduduk sipil hanya gara-gara tewasnya seorang komandan Nazi. Inggris rupanya tidak sanggup melayani kegilaan dan keganasan Nazi!
Selain masalah rencana pembantaian Nazi yang gagal, dokumen rahasia yang dikeluarkan Kantor Catatan Publik kemarin juga bercerita tentang rencana PM Churchill untuk menyingkirkan pemimpin Prancis Charles de Gaulle.
Charles de Gaulle, panglima gerakan Free French di pengasingan yang tidak disukai oleh rekan-rekannya sendiri karena kesombongannya |
De Gaulle adalah pemimpin rakyat Prancis dalam melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Nazi Jerman yang waktu itu mencaplok Prancis.
Churchill menganggap de Gaulle sebagai orang yang mudah tersinggung, arogan, dan keras kepala. Ia tidak mengakui pemerintahan Prancis di pengasingan dan tidak mau pasukan Prancis berada di bawah komando Inggris.
PM Inggris itu menilai de Gaulle tidak cukup berterima kasih sejak Inggris mengeluarkannya dari Prancis pada Juni 1940. Presiden AS Franklin D. Roosevelt juga menganggapnya sebagai pemimpin baru yang sok.
Karenanya, Churchill meminta SOE untuk mendukung gerakan bawah tanah melawan Nazi "tanpa memberi kesempatan kepada de Gaulle atau pengikutnya untuk berperan". Churchill juga meminta agar bantuan dana tak sampai jatuh ke tangan de Gaulle karena ia akan memanfaatkannya untuk kepentingan politiknya, bukan untuk kepentingan Sekutu.
Sumber :
www.infoanda.com
www.segue.atlas.uiuc.edu
www.sneiderstreasures.com
www.alifrafikkhan.blogspot.com